Monday, April 16, 2012

Perempuan Yang Mencari Tuhan #2

Dan perempuan itu terduduk lemah di suatu sudut kegelapan, terpuruk di hujung kekejaman dunia yang semakin. Kegelapan yang dirasakan itu adalah kegelapan yang paling gelap di antara gelap-gelap yang pekat. Lantas dia memandang tanpa melihat, berkata tanpa bicara dan mendengar tanpa bunyi. Berat yang membebankan pundaknya terasa menekan-himpit, membuatkan dia seakan terbenam ke dasar bumi yang paling dalam. Dalam kegelapan yang gelita, dalam ruang tanpa sudut itu, dia terus merangkak dan meraba. Tiada apa selain bau celaka. Dan ketika celaka yang sedang merejamnya tanpa belas, meludah segala nista ke muka, dia ; perempuan itu menguntum sebuah senyuman. Dia nampak segaris cahaya dalam rekahan jiwa yang kontang. Silaunya mendamaikan. Dalam hatinya. Perempuan itu malah menghayati nikmat nafasnya. Dia tahu, dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun, Tuhan itu ada. Kerna itu, keyakinan terus menggerakan langkahnya. Dia, perempuan yang mencari Tuhan.

Sunday, April 8, 2012

Merai Hujan Di Kantor Pos

sebuah sampul surat
...
sebatang pen
...
sekeping setem
...
senaskah zine
...
sebiji donat
...
segulung nikotin
...
indahnya jutuaan titisan yang jatuh ke aspal lantas menghasilkan irama menyelinap ruang pendengaran, membangkitkan aroma yang menerjah liang pernafasan...merai hujan di kantor pos

Friday, April 6, 2012

Perempuan Yang Mencari Tuhan

Saat dunia tak lagi aman, matari membakar dari atas kepala, para politikus sibuk bertelagah sambil kencing bercabang, pak lebai menghukum manusia masuk neraka, demonstrator dirodok lembing penguasa, adam-hawa sedang berbogel, anjing bersenggama dengan kambing, burung-burung jatuh kepatahan sayap, penyair menjual bontot di tepi jalan, lembu sedang memandu kereta, babi dituduh pelaku segala dosa...tatkala itu seorang perempuan berdiri di suatu hentian bas, memerhati, meninjau sambil mencari Tuhan dalam riuh-kalut. Dalam resah, dia tahu malaikat juga sedang memberontak ketika alam dinoda kejam. Ada limpahan kecil dari kolam matanya. Tapi dalam miliseken momen antara jatuhnya air mata, sosok perempuan itu meruap dari bawah ke atas, kabur, perlahan-lahan hilang dalam udara panas berdebu.